Judul Artikel : Asal Usul Kejadian Makhluk
Link Artikel : Asal Usul Kejadian Makhluk
Asal Usul Kejadian Makhluk
Asal Usul Kejadian Makhluk menurut Tuntunan Islam
Assalamu’alaikum… Sahabat Muslim yang dirahmati Allah, kali ini kita akan coba membahas tentang Asal Usul Kejadian Makhluk menurut Tuntunan Islam. Jika ada yang kurang berkenan bagi anda, kami mohon keikhlasan anda untuk berbagi pengetahuan tentang itu di komentar. Baiklah, mari kita bahas satu persatu…Makhluk adalah sebuah kata dalam bahasa arab yang diambil dari kata kerja Khalaqa, yang artinya membuat atau mencipta. Kata makhluk termasuk kata benda penderita (Isim Maf’ul) yang mengandung arti : Yang dibuat atau diciptakan.
Semua benda hidup atau mati yang berada di sekeliling kita termasuk manusia, disebut Makhluk. Langit dan dan bumi beserta isinya yang dapat ditangkap PancaIndra (Alam Nyata) bahkan alam yang tidak dapat ditangkap oleh PancaIndra seperti Barzakh, Surga, Neraka, dan ‘Arasy (Alam Gaib), itupun termasuk Makhluk. Jadi segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT, baik alam nyata maupun alam gaib disebut Makhluk.
1. Alam Semesta
![]() |
Tata Surya |
Langit dan bumi dengan segala isi dan peristiwa yang terkandung di dalamnya merupakan suatu kenyataan yang sangat mengesankan dan menakjubkan akal dan hati sanubari makhluk manusia. Itulah Alam Semesta atau disebut Alkaun (Universum).
Manusia sejak zaman dulu telah mengerahkan daya akal untuk menyelidiki rahasia serta mencari hubungannya dengan kebutuhan dan tujuan hidupnya di atas bumi ini. Oleh karena itu timbul para ahli ilmu alam seperti Astronom, Meteorolog, Geolog, Fisikawan dan lain sebagainya, serta ahli filsafat di bidang tersebut.
Penemuan dalam bidang Astronomi menyebabkan kosmologi terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang beranggapan bahwa Alam Semesta ini Statis, dari permulaan diciptakannya sampai sekarang ini tidak berubah. Dan kelompok lain beranggapan bahwa Alam Semesta ini Dinamis, bergerak atau berubah.
Kelompok yang beranggapan bahwa Alam Semesta ini Dinamis, ditunjang oleh Ilmu Pengetahuan Modern. Menurut Teori Evolusi, pengembangan seperti dibuktikan oleh adanya Red Shift, ditafsirkan bahwa Alam Semesta ini dimulai dengan satu ledakan dahsyat. Materi yang terdapat dalam alam semesta itu mula-mula berdesakan satu sama lain dalam suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya berupa Proton, Neutron, dan Elektron, tidak mampu membentuk susunan yang lebih berat. Karena mengembang, maka suhu menurun sehingga Proton dan Neutron berkumpul membentuk inti Atom. Kecepatan mengembung ini menentukan macam Atom yang terbentuk.
Hmmm,,, buat kita yang tidak mengerti Ilmu Alam ini mungkin agak sulit untuk mengerti,, tapi yaaa begitulah menurut para ahli di bidang ini yang berusaha menjelaskan Asal Usul Kejadian Makhluk terutama Alam Semesta. Oke, kita lanjut… lumayan buat tambah-tambah pengetahuan… hehe…
Para ahli ilmu alam telah menghitung bahwa masa mendidih itu tidak lebih dari 30 menit. Bila kurang, artinya mengembung lebih cepat, alam semesta ini akan didominir lebih dominan) oleh unsur Hidrogen. Apabila lebih dari 30 menit, berarti mengembung lambat, unsur berat akan dominan.
Selama 250 juta tahun sesudah ledakan dahsyat, Energi Sinar dominan terhadap Materi, transformasi di antara keduanya bisa terjadi sesuai dengan rumus Einstein (E=mc2 ). Dalam proses pengembangan ini, energy sinar banyak terpakai dan materi makin dominan. Setelah 250 juta tahun maka massa dari materi dan sinar menjadi sama. Sebelum itu, tidak dibayangkan bahwa materi larut dalam panas radiasi seperti garam, larut dalam air.

Pada masa itu, setelah lewat 250 juta tahun, materi dan gravitasi dominan, terdapat differensiasi yang tadinya Homogen. Bola-bola gas massa Galaxi terbentuk dengan garis tengah lebih kurang 40.000 tahun cahaya dan massanya 200 juta kali masa matahari kita. Awan gas gelap itu kemudian berdifferensiasi atau berkondensasi menjadi bola-bola gas bintang yang berkontraksi sangat cepat. Akibat kontraksi atau pemadatan itu maka suhu naik sampai 20.000.000 derajat, yaitu Threshold reaksi inti, dan bintang itu pun mulai bercahaya.
Wah, waaahhh… tampaknya makin njelimet yaahhh… tapi biarkan saja lah, memang begitu prosesnya menurut teori mereka. Lanjut…
Karena sebagian besar dari materi terhisap ke pusat bintang, maka planet dibentuk dari sisa-sisanya yaitu butir-butir berbenturan satu sama lain dan membentuk masa yang lebih besar, bertaburan di ruang angkasa dan makin lama makin besar.
Proses Kondensasi bintang dan pembentukan planet membutuhkan waktu beberapa ratus juta tahun. Kita mengetahui bahwa bulan bergerak menjauhi bumi, hal ini berarti bahwa beberapa milyar tahun yang lalu bumi dan bulan itu satu, dan bulan merupakan pecahan dari bumi yang memisahkan diri. Hal ini dibenarka oleh firman Allah dalam Al-Quran :
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman.” (Q.S Al-Anbiya’ : 30)

Konsep ini jelas menunjang teori Kedinamisan Alam Semesta. Orang Rusia, berdasarkan umur batu bulan, telah menetapkan bahwa bulan berumur 4,5 milyar tahun.
Dalam mempelajari Red Shift, jarak diukur dengan tahun cahaya, bukan dengan Kilometer. Kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik, sedangkan beberapa galaxy beberapa juta tahun jauhnya. Pada waktu kita memandang galaxy yang sangat jauh itu, sebetulnya kita sedang meneropong jauh ke masa silam. Dalam mempelajari galaxy yang jauhnya satu milyar tahun cahaya, sebetulnya membuktikan bahwa satu milyar tahun yang lalu alam semesta ini mengembung dengan kecepatan yang lebih tinggi dari sekarang. Hal ini berarti pula bahwa kita berada di alam semesta yang dinamis, bukan statis.
Lain daripada itu penurunan kecepatan mengembung meramalkan bahwa suatu waktu pengembungan itu akan berhenti, kemudian berkontraksi, dan akhirnya kembali kepada situasi kepadatan seperti asalnya lebih kurang lima milyar tahun yang lalu.
Dari uraian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa alam semesta ini mengembung dan mengempis. Untuk keterangan lebih lanjut perhatikan uraian George Gemov dlam bukunya The Creation of the Universe hal. 36 :
“…bahwa tekanan raksasa yang terjadi pada permulaan sejarah alam semesta, adalah akibatdari suatu kehancuran yang terjadi sebelumnya, dan bahwa pengembungan yang yang sekarang ini sebenarnya hanyalah suatu gerak kembali yang elastis yang terjadi segera setelah tercapai kepadatan maksimum yang diizinkan”.
Kita tidak mengetahui secara pasti bagaimana besarnya tekanan yang tercapai pada kepadatan yang maksimum itu, tetapi menurut semua petunjuk tekanan itu sungguh-sungguh sangat tinggi. Besar kemungkinan seluruh massa alam semesta yang mempunyai kemungkinan bentuk yang bagaimanapun dalam masa pra kehancuran telah dimusnahkan secara sempurna dan bahwa atom-atom dan intinya telah dipecahkan menjadi proton, neutron, dan electron serta partikel dasar lainnya, jadi tak ada satu pun yang bisa dituturkan tentang masa sebelum pemadatan alam semesta itu. Segera setelah kepadatan massa alam semesta itu mencapai titik maksimum, kepadatan yang sangat tinggi itu hanya bertahan dalam waktu sebentar saja.
Oke,, cukup sampai disitu teori alamnya, selanjutnya kita akan bahas Asal Usul Kejadian Makhluk dengan mengacu pada dalil-dalil yang pasti kebenarannya.
Segala sesuatu yang berada dalam alam semesta, adalah merupakan ciptaan (makhluk) Allah SWT sebagai refleksi dan manifestasi dari wujud Allah SWT dengan segala sifat Kesempurnaan-Nya. Karena itu manusia tidak habis-habisnya mengagumi isi Alkaun ini dan terus mengambil pelajaran dan ibarat yang akan bermanfaat daripadanya.
Firman Allah dalam Al-Quran :
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?(3). Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali padamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.(4)” (Q.S Al-Mulk : 3-4)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” (Q.S Ar-Ruum : 22)
“kemudian mereka mengambil Tuhan-Tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah) yang Tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tiada kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya yang tidak (pula untuk mengambil) sesuatu kemanfaatan pun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.” (Q.S Al-Furqan : 3)
Dari keteranganayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa universum itu berjalan dengan eksak, kokoh, teratur, rapi dan harmonis, yang tidak akan ada habis-habisnya menjadi tantangan yang menakjubkan bagi manusia. Oleh karenanya para ahli tidak ada habis-habisnya mencari, menggali tentang alam semesta ini, bahkan seperti yang shabat muslim tahu para ahli meneliti sampai kepada planet mars. Para ahli hanya ingin membuktikan saja, padahal semua sudah dijelaskan dala Al-Quran yang memang menjadi pedoman kita umat Islam.

2. Benda (materi)

Adapun benda itu dijadikan dari zat air. Sebagaimana keterangan dalam Hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya:
"Segala sesuatu dijadikan daripada air.” (Riwayat Ibnu Majah darl Abu Hurairah).
Air pada hadis tersebut tegasnya ialah zat air. Air yang digunakan manusia itu baru ada setelah terjadinya bumi dan benda-benda alam lainnya, yakni sesudah alam benda (materi). Dalam buku, "Froniter of Astronomy" halaman 310 oleh Prof. Fres Houyle dari Cambridge University menyebutkan bahwa materi itu berasal dari zat air dan pendapat tersebut menjadi dasar yang kuat.
3. Tumbuh-tumbuhan

Seperti halnya Benda, Tumbuh-tumbuhan pun dijadikan dari zat air. Firman Allah dalam Al-Quran :
"Dan kamu lihat bumi tandus (kering) maka apabila Aku turunkan air diatasnya, lalu menjadi pecah dan bergerak dan tumbuhlah bermacam-macam tetumbuhan yang indah." (Q.S Al-Haj : 5)
Bumi yang mulanya kering, setelah ada air terjadilah lumut-lumut atau algen yang siap menerima perubahan. 'Dalam De Ditsche Verlichting Philosophia oleh Prof Dr Th Van Stockum menyebutkan, bahwa persiapan untuk menerima perubahan tersebut adalah keselarasan yang disiapkan, persiapan merubah bentuk dari materi menjadi tumbuh-tumbuhan. Kemudian lumut mengalami proses hukum yang berangsur-angsur, lalu jadilah tumbuh-tumbuhan. Dari satu jenis, kemudian tumbuh jenis yang lain dan terus menerus melakukan gerakan untuk membentuk pembiakan, sehingga berkembang biak.
Proses pembiakan adalah bertambahnya 'Sel'. Pembiakan itu berlangsung lantaran daya infra-anatomis. Dengan kata lain, elektron-elektron yang menyebabkan pembiakan atau causa-generis, dan yang menjadi sebab penjelmaan bentuk atau causa-formalis, serta yang selalu melakukan gerakan untuk mengubah inti sel untuk mencapai tujuan atau causa-finalis.
Jadi pada hakikatnya proses hayati ditumbuhkan oleh infra-anatomis dan dari elektron-elektron bebas mengeluarkan uap air. Itulah sebabnya, zat air yang diciptakan Allah untuk mengnhidupkan.
Zat air yang berasal dari ruang "Arsy" adalah pusat segala tenaga dan sumber energi. Karenanya, energi lebih dulu ada ketimbang materi. Air adalah benda cair yang terdiri dari kumpulan molekul air. Molekul air terdiri dari kumpulan unsur-unsur air dan unsur asam yang disebut persenyawaan yang diberi lambang H2O artinya persenyawaan dari dua atom H, dengan unsur asam dan satu atom O.
Belum diketahui secara pasti, sekitar proses perubahan energi menjadi benda secara eksak, tetapi dapat diketahui dengan atom fisika. Prof. Dr. G.J. Sizoo dalam Kernphysica: Walaupun belum diketahui bagaimana proses perubahan energi menjadi materi, namun ilmu fisika atom dapat menyaksikan perubahan tersebut.
4. Binatang.

Dan sama halnya juga dengan Binatang dijadikan dari zat air, seperti firman Allah dalam Al-Quran :
"Dan Allah menjadikan binatang itu dari zat air." (Q.S An-Nur : 45)
Demikianlah proses terjadi materi, tetumbuhan dan binatang menurut islam, berpangkal dari zat air. Sekali lagi Ruth Moore, dalarn buku yang sama menyebutkan air laksana seorang ibu yang melahirkan dan memelihara semua yang hidup. Al-Qur'an sudah lebih awal memberikan petunjuk beragam inti pokok ilmu untuk setiap masa dan zaman. Karena itu, ia selalu up to date, yang pada akhirriva Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bergeser kepada kepercayaan terhadap Yang Maha Pencipta Maha Perencana dan Pengatur segala peristiwa.
Nah, bagaiman sahabat Muslim…? Apakh sekarang anda sudah punya gambaran akan itu semua. Intinya manusia hanya meneliti saja yang sesungguhnya sudah termaktub di dalam Kitab Suci Al-Quran. Semoga kita juga dapat mengambil manfaat dari Al-Quran demi kehidupan yang labih baik, bahagia dunia dan akhirat…
Oke, sebelum melanjutkan, silahkan tarik nafas dalam-dalam dulu agar lebih rileks… sudah..??? Oke, mari kita lanjutkan…. ;)
5. Manusia.
5. Manusia.

Menurut Al-Qur'an, asal kejadiannya dari tujuh macam tingkatan:
- Pertama, firman Allah dalam Al-Quran:
"Dan Tuhan menjadikan manusia pada asalnya dari tanah." (Q.S As-Sajdah : 7)
Kata "thin" (tanah) pada ayat ini, bermakna atom zat air atau hydrogenium.
- Kedua, disebutkan dalam Al-Qur'an:
"Allah menjadikan manusia dari tanah yang kering seperti tanah tembikar yang dibakar." (Q.S Ar-Rahman : 14)
Kata "Sholshol" (tanah kering atau setengah kering) pada ayat di atas adalah zat pembakar atau oxygenium.
- Ketiga, disebutkan dengan kata "Fakhkhar" adalah zat arang atau Carbonium.
- Keempat,
"Dan hendaklah engkau ketahui ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan manusia dari tanah hitam yang berbentuk." (Q.S Al-Hijr : 28)
- Kelima,
"Sesungguhnya Allah menjadikan mereka (manusia) dari tanah liat." (Q.S As-Shaffat : 11)
Kata "Laazib " (tanah liat) adalah tanah yang sudah sempurna, yang telah diaduk, terdiri dari kandungan zat besi (ferum) yodium, silicum dan Morgaan yang menjadi jaringan tubuh jasmani.
- Keenam,
"Dia (Allah) menjadikan Adam dari tanah.” (Q.S Ali Imran : 59)
Kata "Turab" (tanah), adalah unsur-unsur atau zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamakan "zat anorganis". Zat ini baru terjadi setelah berlangsung melakukan persenyawaan antara zat air yang disebut "thin", zat arang yang disebut "Fakhkhar" dengan zat pembakar atau "Shalshal", zat lemas atau "Hamaa'in", kemudian bersenyawa dengan zat besi, yodium, kalium, Sillicium dan Morgaan yang disebut "Laazib".
Dengan berlangsungnya proses tersebut maka terbentuklah suatu zat yang dinamakan "Protein". Inilah yang disebut "thuraab atau Zat anorganis".
Diantara zat-zat anargonis yang dipandang penting adalah zat kalium yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, utamanya pada otot. Zat ini memiliki aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus atau roh.
Dengan berlangsungnya "proteinisasi" kemudian mengalami penggantian substansi, lalu lantaran elektron sinar kosmis yang menjelmakan pembentukkan atau formasi "ujud" dinamakan "causa-formalis". Oleh karena sinar kosmis dapat merubah sifat zat yang berasal dari tanah maka terbentuklah badan kasar jasmani berbentuk manusia (Adam), akan tetapi belum ada rohnya".
- Dan yang terakhir, roh ditiupkan :
"Maka tatkala Aku sempurnakan kejadian Adam lalu Aku tiupkan roh daripadaKu kepadanya." (Q.S Shad : 27)

Pada ayat ini jelas diterangkan, setelah proses pembentukkan tubuh kasar berujud, maka menyusulah proses "menghidupkan" yakni pemberian "roh", proses ini dinamakan "Vitalisasi".
Dengan keterangan tersebut menurut Al-Qur'an, terjadinya manusia Adam melalui proses tujuh tingkatan, sedang badan halus atau ruhani adalah kejadian terakhir.
Firman Allah dalam Al-Qur'an :
"Dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu secara bertingkat." (Q.S Nuh : 14).
Ilmu Pengetahuan eksak hanya memiliki kemampuan meneliti dan melakukan analisis dalam pembentukkan tubuh kasar, karenanya tubuh kasar tersusun dari materi yang dapat dilihat dan diraba pancaindra.
Memang pengaturan sistem peredaran jagat pengendalian makhluk hidup dan segala yang ada di alam semesta ini, hanya karena kebijakan Yang Maha Pencipta. Berlangsungnya kehidupan, lantaran adanya hayat. Hayat tak ubahnya hanya urusan dan kekuasaan Allah, sementara manusia memmahaminya sekedar sifat-sifat naluri, akal pikiran dan perasaan semata. Sebagaimana firman-Nya :
"Katakanlah Roh itu urusan TuhanKu dan kamu tidak diberi ilmu melainkan sedikit ." (Q.S Al- Isra' : 85)
Apalah artinya kepintaran manusia, dibanding kehebatan rahmat Allah. Malah Tuhan pun menantangnya, walau segala sumber air yang ada di muka bumi ini dijadikan tinta, dan segala pepohonan yang ada di jagat ini dijadikan pena buat menuliskan sebagian kecil dari rahmat Allah rasanya tak bakal cukup.
Baiklah sahabat Muslim yang dirahmati Allah, itulah sekelumit yang bisa kami sampaikan tentang Asal Usul Kejadian Makhluk yang tentunya menurut Tuntunan Islam. Semoga Allah selalu membimbing kita untuk selalu berada di jalan yang lurus agar kita selalu ingat bahwa kita umat manusia adalah satu yaitu Makhluk Ciptaan Allah.
Demikianlah Artikel Asal Usul Kejadian Makhluk
Sekian artikel Asal Usul Kejadian Makhluk kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Asal Usul Kejadian Makhluk dengan alamat link https://doadanfiqih.blogspot.com/2015/08/asal-usul-kejadian-makhluk.html
0 komentar:
Posting Komentar