Ilmu Ataukah Harta

Ilmu Ataukah Harta - Assalamualaikum Sahabat Kumpulan Doa & Fiqih, Pada Artikel kali ini membahas tentang Ilmu Ataukah Harta, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Motivasi, yang kami tulis ini dapat memberi manfaat buat kita. baiklah, selamat membaca.

Judul Artikel : Ilmu Ataukah Harta
Link Artikel : Ilmu Ataukah Harta

Artikel Lain


Ilmu Ataukah Harta


Di dunia sekarang, siapa yang tidak menyukai harta? Di mana-mana, dari kota hingga desa, orang dewasa hingga anak-anak (yang sudah tahu makna harta tentunya) orang berpendidikan hingga yang belum pernah mengecam sekolah sekalipun. Semuanya menginginkan harta.
Dan sebagian besar dari mereka menggambarkan dan mendefinisikan harta yang dimaksud, berupa uang. Uang, uang dan uang. Hanya itulah di pikiran mereka. Mereka bekerja untuk uang. Mereka bersaing juga untuk mendapatkan uang. Bahkan, na'udzubillah,,, mereka berselisih pendapat, berdebat, dan bermusuhan hanya untuk lembaran hijau bergambar pahlawan nasional (yang merupakan gambaran uang).
Tak banyak yang sadar (berarti sudah banyak yang tahu) harta yang telah kita usahakan tidak akan membuat kehidupan kita kekal dan abadi. Membuat kedudukan kita berada di atas puncak klasmen. Wah, sayang dong kalau begitu?
Justru banyak di kalangan kita orang yang memiliki gelar sarjana, mereka tidak banyak di akui kedudukannya sebagai orang yang patut diacungi jempol. Benar, mereka yang telah bersusah payah mengenyam pendidikan, namun mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan dan kedudukan mereka tidak seperti orang yang kaya di kalangan masyarat. Mengerti maksud saya bukan?

Salah Persepsi
Masyarakat sudah terlanjur meninabobokkan (membuat tidur) orang-orang seperti pejabat, pak lurah, pak RT, pak Camat, Bupati, dan panggilan terhormat lain yang membuat strata (kedudukan) sosial mereka tinggi. Hal ini menjadi sesuatu yang dianggap lumrah. Sehingga mereka yang berkedudukan tinggi menjadi maskot yang patut dibanggakan.
Lain halnya dalam pandangan Islam. Justru orang yang berilmulah yang benar-benar diangkat derajadnya di sisi Allah SWT. Bahkan Allah memberikan pahala yang besar bagi orang-orang yang mendalam ilmunya sebagaimana pada QS. An Nisa{4}:162

"Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya diantara mereka dan orang-orang mukmin, mereka telah beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu(Al Qur'an) dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan beriman kepada Allah serta hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar."
Dengan harta, memang kita dapat merasa terpuaskan akan segala keinginan kita. Jika kita memiliki harta, kita harus menjaga harta tersebut agar tidak hilang, lenyap, atau menjauh dari kita. Akan tetapi, dengan ilmu, kita di angkat derajad kita di kalangan manusia dan oleh Allah juga mendapat tempat yang baik.

Tindakan Lanjut
Rasa takut menghantui kita apabila kita tidak memiliki kekayaan. Dengan berbagai alasan seperti "Ya, iyalah mas. Bagaimana kita bisa hidup tanpa kekayaan di zaman globalisasi ini".
Atau mungkin ungkapan "Tidak Kaya, Tidak Hidup" yang dikenal masyarakat sebagai alasan yang ampuh mengapa mereka lebih memilih karta daripada ilmu. Memang benar, harta juga tidak kalah pentingnya dibandingkan ilmu. Namun, sejalan dengan perkembangan zaman, banyak masyarakat yang menggantungkan tujuan akhirnya pada harta. Padahal Allah-lah yang memberikan rezeki kepada kita semua. Apalagi jika kita adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa, sebagaimana pada QS. Ali Imran {3}:37

"Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
Nah, jika Allah berani menjamin diri kita tidak akan miskin, siapakah yang janjinya yang paling benar selain Allah?

Wallahu a'lam bish showab.***




Demikianlah Artikel Ilmu Ataukah Harta

Sekian artikel Ilmu Ataukah Harta kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ilmu Ataukah Harta dengan alamat link https://doadanfiqih.blogspot.com/2010/02/ilmu-ataukah-harta.html
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar